shape
shape

Kurikulum

مدرسة داخلية إسلامية لرجل الأعمال الشاب

AL BALAGH ENTREPRENEUR ISLAMIC SCHOOL (ALBEIS)

Manhaj Salafus Shalih – Ahlus Sunnah wal Jamaah

One Stop Schooling

Tahfidzul Quran, Leadership, Research, Entrepreneur & Creativity

Concepted School to Deliver Excellent

CURRICULUM

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan KBM untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

ALBEIS CURRICULUM

CORE CURRICULUM

  1. Dieniyyah Curriculum : PAI (Fiqih, Aqidah, Ibadah, Akhlaq, SKI), Tahfidz Al Quran (Iqro, Tahsin, Tahfidz, Tajwid, Muhasabah), Al Hadits
  2. National Curriculum: PPKN, Bhs Indonesia, Seni Budaya, Penjaskes OR, TIK – Prakarya
  3. International Curriculum: Math, Science, English, Arabic

INTERNATIONAL CURRICULUM ALBEIS

ALBEIS akan di design Kerjasama dengan Online Business School – UK yang mata pelajaran sudah diakui dunia, sehingga bisa melanjutkan kemana saja di dunia (khusus SMA tambahan ijazah Pra University dari OBS

CAMBRIEDGE sebagai rekanan dalam assessment khusus Bahasa inggris, serta penggunaan buku2nya dalam proses belajar mengajar

Kerjasama dengan Islamic Univ of Madinah adalah untuk akreditasi  / verifikasi standar penyelenggaraan Pendidikan Islam, hal ini memudahkan alumni untuk melanjutkan kuliah di UIM Madinah atau Universitas di Arab Saudi

CORE COMPETENCES

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga dan dikembangkan sesuai umur perkembangan anak. Antara lain adalah:

  1. Core Competency spiritual attitude;
  2. Core Competencies social attitudes;
  3. Knowledge Core Competencies; And
  4. Core Competency skills

CO-CURRICULUM

Kokurikulum memberi ruang kepada murid untuk mengembangkan minat, bakat dan daya kreativitas, di samping dapat mengembangkan, memupuk dan menanamkan semangat Kerjasama di kalangan murid. Ia juga bertujuan melatih murid supaya bersikap disiplin, berdikari, dan ketrampilan/kemahiran dalam bidang yang mereka minati;

  1. Tahfizh Camp Curriculum: Tahfidz Camp: Diagendakan untuk menghilangkan rasa bosan dari para murid-murid ALBEIS, dengan tujuan agar mereka bisa terus mencintai Quran dengan jalan menghafal Quran, dengan meminimalisasi rasa bosan belajar di kelas dan kembali fresh, dengan harapan semangat untuk terus menghafal Al Quran tetap terjaga. Tahfizh Camp ini dilakukan pada saat setelah Penilaian Akhir Semester, satu tahun 2 kali. Materi inti adalah: Pembelajaran Tahsin, Tahfidz, Tajjuwid, Kajian Islami, Pembiasaan akhlaq & Tata Cara Ibadah Mendasar, Pembiasaan Ibadah Harian
  2. Leadership Curriculum: Tujuan diadakannya pelatihan kepemimpinan adalah untuk meningkatkan quality of students untuk menjadi seorang pemimpin. Jika kualitasnya sebagai seorang pemimpin menjadi lebih baik, maka potensinya untuk menjadi seorang pemimpin yang baik juga akan meningkat. Seseorang sama sekali tidak berbakat menjadi pemimpin, namum ketika dia mendapatkan knowledge of leadership dan bertekad untuk mengaplikasikan ilmu tersebut, dia bisa menjadi seorang pemimpin yang baik. Leadership Skills are embedded through the school curriculum. Every student can be a leader through Student Leader Program. They will get trained, get connected, and get involved in a way that works for students. LEADERSHIP DEVELOPMENT PROGRAM: (1) Managing One Self: Peran dan Fungsi Leader, Motivasi,  Kebiasaan yang Efektif, kepemimpinan (2) Managing People; Kemampuan Komunikasi yang Efektif, Feedback dan Counseling, Pengelolaan Konflik, Effective Team Building.
  3. Entrepreneurship Curriculum: Pendidikan entrepreneurship ini bertujuan mendidik agar siswa menjadi: (1) Generasi baru yang sensitive and concerned about welfare dan perdamaian masyarakat lokal dan global. (2) Generasi baru yang terbuka dan mandiri, mampu melihat, mencari, mengelola dan menciptakan peluang dengan berfikir kritis dan kreatif yang generate innovative ideas, untuk kemaslahatan diri dan Masyarakat. Market Day. Kegiatan ini berupa belajar menjual berbagai hasil karya siswa utamanya dalam hal kreasi makanan dan minuman, dan hasil prakarya. Market Day mendidik anak mengembangkan jiwa entrepreneur sekaligus penguatan karakter siswa
  4. Green School CurriculumWHY ? GREEN-SCHOOL improve students’ learning, safeguard children’s health, and save money, Green School have good indoor air quality, use natural light, save energy, serve healthy food, create green schoolyard, and teach stewardship. Banyak yang tidak menyadari sebenarnya bumi planet tempat hidup kita sedikit-demi sedikit telah terkikis dan menuju kehancuran akibat pemanasan global, manusia perlu mengambil pendekatan yang lebih bertanggung jawab dan dalam hal ini pendidikan merupakan titik awal kunci. Tujuan Green School adalah untuk mengembangkan kebiasaan yang bertanggung jawab terutama pada alam sebagai lingkungan hidup kita kepada generasi muda yang akan mewarisi generasi sebelumnya. sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, serta memiliki program nyata untuk mengintegrasikan pelestarian lingkungan dalam kegiatan belajar-mengajar. atau istilah kerennya adalah green school. Tujuan Green School: (1) Menciptakan tempat belajar yang lebih baik untuk meningkatkan mutu murid, guru, wali murid, hingga masyarakat sekitar, sekaligus melestarikan lingkungan hidup. (2) Ikut membantu melestarikan lingkungan hidup demi keberlangsungan generasi yang akan datang. (3) Warga sekolah bertanggung jawab dalam menyelamatkan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Sekolah ini mengintegrasikan tiga prinsip dasar dalam penentuan kurikulumnya, yakni edukatif, partisipatif, dan berkelanjutanEdukatif berarti pendidikan lingkungan melalui berbagai pembiasaan hidup berdampingan dengan alam, seperti memelihara dan mengelola lingkungan itu sendiri. Partisipatif adalah melaksanakan program sekolah ramah lingkungan ini secara komprehensif, mulai dari pihak pemerintah sampai masyarakat. Oleh karena itu, sekolah bisa menyusun kegiatan yang berhubungan dengan program Adiwiyata ini berdasarkan kesepakatan dengan orangtua murid maupun warga sekitar. Berkelanjutan memiliki arti bahwa program sekolah Adiwiyata dapat dilakukan terus-menerus hingga tujuannya tercapai. Secara umum, tujuan sekolah Adiwiyata adalah menimbulkan kesadaran semua pihak tentang peduli lingkungan.
  1. Live in Outreach Curriculum: LIVE-IN is a student outreach program to stay for 1-3 months every year in the remote rural areas in Indonesia / Middle East / Overseas. The students will apply their life skill, feel a sense of empathy and work for community services development. Program ini merupakan pilihan siswa melakukan tinggal di daerah Indonesia (berdakwah), atau di luar negeri (sesuai pilihan tujuan perguruan tinggi di luar negeri) atau Overseas Program. Pilihan waktu bisa 1-3 bulan, saat liburan untuk kelas rendah, dan untuk kelas akhir kelulusan (bisa lebih lama hingga 3 bulan)
  2. Research Curriculum: Kegiatan pembelajaran riset di sekolah merupakan wadah pembinaan bakat dan minat peserta didik dalam bidang penelitian ilmiah. Pembinaan riset di sekolah ditujukan untuk melatih peserta didik dalam merencanakan penelitian ilmiah, melakukan penelitian ilmiah dan menyusun laporan penelitian ilmiah. Pembelajaran riset di sekolah dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan intrakurikuler berupa muatan lokal (mulok) dan/atau ekstrakurikuler. Pembinaan riset di sekolah bukan merupakan kewajiban yang harus dijalankan oleh semua sekolah, tetapi merupakan salah satu pilihan dan tergantung dari kesiapan masing-masing sekolah. Jumlah jam tatap muka pembelajaran riset dengan batasan waktu minimal satu jam tatap muka untuk mulok dan/atau dua jam tatap muka untuk ekstrakurikuler.

Bidang Reseach:

Riset di sekolah dapat meliputi penelitian ilmiah dalam bidang sebagai berikut.

1)       Keagamaan : Penelitian pada bidang keagamaan memungkinkan peneliti mencari tahu tentang hubungan timbal balik antara agama dan masyarakat ataupun mencari tahu tentang agama sebagai gejala sosial. Contoh penelitian keagamaan adalah “Pengaruh Tradisi Shalat Tarawih Superkilat di Pondok Pesantren Salafiyah Shirotul Fuqoha terhadap Rasa Semangat Beribadah Kalangan Pemuda”.

2) Sosial Humaniora Penelitian pada bidang sosial humaniora mencakup penelitian sosiologi, hukum, ekonomi, psikologi, politik, sejarah, antropologi, filsafat, dan humaniora. Contoh penelitian bidang sosial humaniora adalah a) ”Pengaruh Keberadaan Go-Pay Terhadap Minat Konsumsi Pelajar SMA”, b) “Pengaruh Pelaksanaan Prenuptial Agreement Tentang Larangan Merokok Dalam Menghentikan Perilaku Merokok”.

3) Sains : Penelitian bidang sains meliputi berbagai kajian observasi, eksperimentasi, penyimpulan dengan ruang lingkup makhluk hidup, energi dan perubahannya, dan keilmuan tentang alam lainnya, dengan sub tema: Kimia, Biokimia, Biologi, Mikrobiologi, Ilmu Tumbuhan, Ilmu Tanah, Ilmu Hewan, Obat dan Kesehatan, Ilmu Lingkungan, Manajemen Lingkungan, Ilmu Matematika, dan lainnya. Contoh penelitian bidang sains adalah a) “Potensi Tanaman Nyoro-Nyoro Sebagai Bahan Perekat Kayu”, b) “Hekopege (Hewan Kotor Pendeteksi Gempa) Identifikasi Perilaku Kecoa Amerika (Periplaneta americana) Terhadap Getaran dan Perilaku Kecoa (Cockroach) ketika akan Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi”

4) Teknologi ; Penelitian bidang teknologi membahas kajian yang berkaitan dengan merancang dan menghasilkan perangkat-perangkat, struktur[1]struktur dan proses-proses yang dapat digunakan serta dapat berupa inovasi produk dan pengembangan sistem, dengan subtema: Fisika, Energi dan Transportasi, Teknik Mekanika dan Elektronika, Ilmu Komputer, Informatika, serta Teknik Material dan Bioteknologi. Contoh penelitian bidang teknologi adalah a) “Pemanfaatan Limbah Media Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) sebagai Bahan Baku Kertas untuk Kemasan Oleh – Oleh Khas Kabupaten XXX”, b) “Perubahan Intensitas Bunyi Pada Sarang Lebah sebagai Indikator Masa Panen Madu Lebah dengan Sistem Arduino Uno”.

5) Kebumian dan Kelautan Penelitian kebumian dan kelautan berkaitan kajian, observasi, rekayasa dan menghasilkan rancang bangun maupun perangkat[1]perangkat di bidang ilmu kebumian dan kelautan, dengan subtema: Geofisika, Astronomi, Cuaca, Klimatologi dan Perubahan Iklim, Geokimia, Petrologi dan Mineralogi, Geologi, Kebencanaan Geologi dan Mitigasi, Kelautan/Oseanografi, Limnologi, Teknik Sumber Daya Geologi, dan Hidrologi. Contoh penelitian bidang kebumian dan kelautan adalah a) “Pemanfaatan Limbah Ikan Sebagai Biogas Untuk Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Nelayan Pesisir AAAAA” b)

6) Rekayasa Penelitian di bidang rekayasa teknologi berkaitan dengan pembuatan produk/alat yang memberi kemanfaatan secara langsung. Kategori[1]kategori di dalam penelitian bidang rekayasa yaitu: a) Manajemen Bencana Contoh karya adalah SIMINA BANJIR (Sistem Mitigasi Bencana Banjir). b) Pangan dan Pertanian Contoh adalah Alat Pengupas Kulit Bawang Putih Berbasis Dinamo Mesin Jahit. c) Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Contoh adalah D.Box CC (Detector Box for CO and CO2). d) Teknologi Informasi dan Komputasi

Dan masih banyak jenis penelitian yang perlu dikembangkan di sekolah.

Creativity Curriculum:

Kurikulum Merdeka adalah upaya yang patut diapresiasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.kurikulum merdeka merupakan langkah maju yang penting untuk menuju pendidikan yang lebih relevan dan bermanfaat bagi setiap siswa dengan menekankan kreativitas dan personalisasi. Ini adalah tanggapan saya terhadap inisiatif ini. Pendekatan kurikulum bebas yang dipersonalisasi adalah solusi cerdas untuk masalah pendidikan. Pendekatan ini mengakui bahwa setiap siswa memiliki bakat, minat, dan gaya belajar yang unik. Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa untuk mencapai potensi terbaik mereka dengan memberi mereka kontrol lebih besar atas apa yang mereka pelajari dan bagaimana mereka belajar. Jika siswa diberi kesempatan untuk memilih kursus dan proyek yang sesuai dengan minat mereka, mereka cenderung lebih termotivasi dan lebih aktif berpartisipasi dalam proses pendidikan. Kreativitas dalam kurikulum juga sangat penting. Keterampilan kreatif sangat penting untuk mengatasi perubahan cepat dan masalah kompleks di dunia modern. Kita dapat membantu siswa menjadi lebih kreatif dan inovatif dengan memberikan lebih banyak ruang untuk mata pelajaran seperti seni budaya, ketrampilan hasil karya dan proyek kreatif. Ini adalah investasi dalam perencanaan masa depan mereka yang berfokus pada pekerjaan dan kontribusi mereka sebagai warga masyarakat yang inovatif dan kreatif. Tetapi ada beberapa masalah yang harus diatasi. Untuk menerapkan pendekatan terpersonalisasi ini, tentu saja guru perlu mendapatkan pelatihan dan dukungan yang memadai. Hal ini memerlukan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan unik siswa dan kemampuan guru untuk memberikan bimbingan yang sesuai. Selain itu, sistem penilaian juga harus diubah agar lebih variatif dalam cara siswa menunjukkan kemajuan mereka. Ini akan memastikan bahwa penilaian tidak hanya melihat apa yang Anda ketahui, tetapi juga apa yang  bisa dilakukan dan seberapa jauh pencapaiannya. Secara keseluruhan, Kurikulum Merdeka adalah kemajuan yang sangat besar untuk menuju pendidikan yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. Program seperti ini menunjukkan bahwa kita membutuhkan pendidikan yang relevan dan fleksibel yang dapat membantu siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi mereka. Kurikulum Merdeka dapat menjadi dasar yang kuat untuk membangun generasi masa depan yang memiliki kepercayaan diri dan kreativitas yang cukup untuk menghadapi tantangan dunia yang terus berubah

EXTRA CURRICULUM

Ekstrakurikuler (ekskul) merupakan salah satu kegiatan tambahan yang dilakukan di luar jam pelajaran yang dilakukan baik di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan, keterampilan dan wawasan serta membantu membentuk karakter peserta didik sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan, kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri.

Tujuan Kurikulum Ekskul

  • Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas.
  • Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dari pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan.
  • Mengaktualisasi potensi siswa dalam pencapaian potensi unggulan sesuai bakat dan minat.
  • Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan keterampilan tentang hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat rohani dan berkepribadian yang mantap dan mandiri, dan memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

Jenis-Jenis Ekskul yang dapat dipilih adalah:

  • Ekskul Olahraga :
  • Panahan
  • Berkuda
  • Bela diri
  • Sepak Bola
  • Bola Basket
  • Bola Voli
  • Futsal
  • Tenis Meja
  • Bulutangkis
  • Renang
  • Ekskul Seni Beladiri :
  • Karate
  • Silat
  • Tae Kwon Do
  • Ekstrakurikuler / Ekskul Seni Media
  • Jurnalistik
  • Majalah Dinding / Mading
  • Redio Komunikasi
  • Fotografi
  • KIR
  • Robotik
  • Drone
  • Aeromodelling