shape
shape

Kesiswaan

Tujuan dan Fungsi Manajemen Kesiswaan

Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur kegiatan- kegiatan siswa agar menunjang proses pembelajaran di sekolah atau madrasah sehingga proses pembelajaran berjalan lancar, tertib, teratur dan dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan pembelajaran dan tujuan sekolah atau madrasah secara efektif dan efesien.

Manajemen kesiswaan juga bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang baik.

Secara khusus, manajemen kesiswaan bertujuan untuk:

  1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan psikomotor peserta didik. 
  2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat, dan minat peserta didik. 
  3. Menyalurkan aspirasi, harapan, dan memenuhi kebutuhan peserta didik. 
  4. Peserta didik mencapai kebahagian dan kesajahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik dan mencapai cita-cita mereka (Badrudin, 2014: 24).

Fungsi Manajemen Kesiswaan

Fungsi manajemen kesiswaan secara umum adalah sebagai wahana bagi siswa untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, sosialnya, aspirasinya, kebutuhan dan potensi lainnya.

Fungsi manajemen kesiswaan secara khusus dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas siswa 
  2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial siswa 
  3. Fungsi berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan siswa 
  4. Fungsi    yang    berkenaan    dengan     pemenuhan    kebutuhan    dan kesejahteraan siswa.

Prinsip Manajemen Kesiswaan

Prinsip manajemen kesiswaan adalah sesuatu yang harus dipedomani dalam pelaksanaan tugas. Jika sesuatu tersebut sudah tidak dipedomani lagi, maka akan tinggal sebagai suatu prinsip.

Prinsip manajemen kesiswaan mengandung arti bahwa dalam rangka me-manage siswa, prinsip tersebut haruslah selalu dipegang dan dipedomani.

Dalam mewujudkan tujuan manajemen kesiswaan, terdapat sejumlah prinsip yang harus diperhatikan. Prisip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

  • Siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, sehingga harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka. 
  • Kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, social ekonomi, minat dan seterusnya. 
  • Siswa hanya akan termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan. 
  • Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif dan psikomotorik.

Tugas Sekolah dalam mengawal Prestasi Siswa

  1. Seluruh Stakeholder sekolah senantiasa saling mengingatkan dalam beribadah, kebaikan dan kesabaran;
  2. Seluruh dewan guru selalu memberikan motivasi untuk aktif dalam belajar;
  3. Seluruh dewan guru selalu memberikan bantuan dan memberikan motivasi dalam mengerjakan tugas dan PR;
  4. Seluruh stakeholder sekolah selalu memberikan motivasi yang tinggi untuk berprestasi;
  5. Seluruh stakeholders sekolah selalu mengingatkan untuk mengatur waktu dengan baik;
  6. Seluruh stakeholders sekolah senantiasa mengingatkan untuk bersikap dan berperilaku yang baik.